Archive for December 2011

Jawaban dari 16 per 3 bulan


.

Kalo sempet baca post-an gue tentang kebetulan yang gue alami setiap tanggal 16 per 3 bulan pasti inget bahwa tanggal yang berikutnya adalah tanggal 16 Desember 2011. Yup sadar ga sadar gue cukup menanti tanggal itu.

Hari ini tanggal 17 Desember 2011, berarti tanggal yang gue nanti itu jatuh tepat kemaren. Dan apa yang terjadi kemaren? Seharian kemaren gue sibuk ngurusin kepergian gue ke kebun Senin depan, selain itu ada salah satu karyawan yang berulang tahun jadi ngebagiin Jco buat orang sekantor, dan satu lagi ada Senam yang baru dilakuin untuk pertama kalinya di kantor gue. Hmm tidak sespesial tanggal 16 di 3 kesempatan sebelumnya sih, tapi yasudahlah anggap saja spesial. Oke untuk tanggal berikutnya berarti 16 Maret 2013 yee, hoo kira2 apa ya yang bakal terjadi di tanggal ini? Hmm semoga aja yang lebih spesial.. *Semoga*


Senam perdana Kantor gue, oiya gue yang pake celana pendek dengan strip orange dan kaos abu-abu (cuma keliatan bagian samping dan belakang)


Random Sebelum Berkebun: Part II


.

Hohoy belum sempet gue nyeritain pengalaman gue pas ke kebun kemaren, sekarang gue udah mau berangkat berkebun lagi. Berarti ntar sekalian aje yee gue postnya setelah gue pulang.

Okeh, gue akan berkebun (lagi). Iya gue akan kembali ke kebun, kali ini dalam waktu yang jauh lebih lama dari yang pertama. Gue akan berkebun mulai tanggal 19 Desember 2011 s/d 6 Januari 2012. Hoho dengan jadwal demikian berarti:

1. Gue melewatkan Grand Prix Marching Band (GPMB) yang akan berlangsung tanggal 23-24 Desember 2011. Ooooh meeen setelah perjalanan pertama kemaren gue melewatkan penampilan Basic Training MBUI, kali ini gue juga melewatkan GPMB. Nampaknya do'a gue kemaren untuk tidak melewatkan GPMB karena mesti berkebun belum di Ijabah. Yayayaya setelah 6 tahun lamanya gue melewatkan akhir tahun di Istora untuk ikut bertanding, menjadi helper maupun hanya sekedar menyaksikan GPMB, kini gue mesti rela mengasingkan diri di tengah belantara Kalimantan.

2. Gue akan bertahun baru di kebun.  Untuk yang satu ini merupakan pengalaman baru sih, setelah 22 tahun gue melewatkan tahun baru di sekitaran Jabodetabek, kali ini gue akan melewatkan malam pergantian tahun di Kalimantan, uhuhuuuyyy..... Tapiiiiiiiiiiiii masalahnya adalah bagaimana heningnya bertahun baru di tengah kebun sawit, yaaah tak apalah, pengalaman pertama biasanya menyenangkan, sekalipun itu ga menyenangkan bakal gue anggap itu menyenangkan.. *apa deeeh*

3. Cuti bersama Natal bakal gue lewatkan dengan bekerja, karena dari jadwal yang dibuat, tanggal 26 Desember gue tetep kerja. Jangankan tanggal 26, pas hari Natal tanggal 25 Desember juga gue tetep kerja. Hmmm, haemlah pokoknya.

4. Gue bakal kepisah dari si Neng dalam waktu yang cukup lama, bahkan yang paling lama sejak kami bersama. Apalagi saat ini doi lagi sakit, aaaahhh makin ga khusuk deh perjalanan gue.

Yah itu tadi yang bakal gue lewatkan dari perjalanan gue kali ini, buat menghibur diri guepun mencari-cari sisi positif dari perjalanan gue kali ini. Guepun menemukan beberapa yang bisa nambah sedikit suntikan semangat, yaitu:

1. Duit gue bakal utuh. Yup bener sekali, ditengah kebokekan gue saat ini, ke kebun merupakan hal yang cukup gue nantikan. Dengan ke kebun gue bener-bener bisa berhemat, karena semuanya ditanggung. Makan, minum, penginapan, pulsa dan yang lainnya. Oiya dengan gue ke kebun pun gue ga usah ngeluarin duit buat ongkos dan tiket ke GPMB (bener2 menghibur diri). Intinya gue bisa berhemat dengan ke kebun.

2. Gue akan naik pesawat [lagi], hehehe... 

3. Sekali lagi merasakan kehidupan di luar slum area.

4. Gue  bisa refreshing. Yah setidaknya gue bisa melupakan sejenak tugas-tugas di kantor dan juga mengasingkan diri dari padatnya Jakarta.

Noh di atas kurang lebih hal-hal yang menyertai perjalanan gue kali ini. Saat ini gue cuma berdoa, semoga perjalanan kali ini bisa lancar, kerjaan di sana juga lancar dan bisa cepet kelar, gue bisa selamat pulang pergi, gak kurang satu apapun pas balik ke Jakarta, daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnnn yang paling penting adalah semoga pas Madah Bahana in Concert yang mana akan berlangsung pada 21 Januari 2012 gue sedang tidak di kebun. *everyone says: Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnn*

*Sabtu sore di rumah si Neng sambil nonton Charlie and The Chocolate Factory

Sofa terdepan..


.


Dari kecil gue udah punya impian untuk bisa duduk di sofa terdepan ketika ada sebuah acara. Terserah deh tuh acara mau tingkat apa, yang jelas gue duduk dijajaran kursi terdepan dengan sofa yang beda sendiri dan di depannya tersaji makanan dan minuman yang dihidangkan secara khusus.. Hahaha rada kaga penting sih, tapi gue udah menginginkan hal ini sejak lama, Alhamdulillahnya keinginan ini sudah terwujud beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 17 Nopember 2011 di Manggar (ga jauh dari Balikpapan), Kalimantan Timur. Saat itu sedang ada penutupan Rindam (semacam latihan militer) bagi para peserta Job Trainee kantor dimana gue bekerja. Gue bersama seorang senior staff mewakili Kantor Pusat untuk menghadiri acara tersebut, kebetulan Pak Direktur sedang ada acara di Bali, jadilah gue dan senior staff gue yang emang ada jadwal ke kebun menghadiri acara tersebut. Kalo ditanya rasanya, biasa aja sih sebenernya. Tapi sensasinya itu loh, ruaarrr biaasaaa. Ada kepuasan tersendiri, yaiyalah 22 tahun nunggu gituuu…
Nih dia pengalaman pertama gue
Bukan acara besar sih, tapi tak apalah..

*Rada kaga penting yee tulisan gue yang ini (emang yang lain penting?). Biar dikata impian yang kaga penting, gue tetep berdoa semoga berikutnya bisa gue ngerasain hal yang sama untuk acara yang lebih bergengsi daaaaaaaaannn emang beneran gue yang diundang, bukannya ngegantiin orang lain yang berhalangan hadir..

Almamaterism: Sebuah Teori Ngasal dari Karyawan Sotoy


.


Beberapa waktu lalu gue sempet baca artikel tentang “Lookism”, setelah baca ini gue sempet khawatir tentang kiprah gue di dunia kerja. Gimana gak coba? Nih artikel menjelaskan tentang diskriminasi fisik di dunia kerja, hehe gue dengan tampang yang sangat “pas-pasan” bakal dengan mudahnya tergusur kalo nih teori beneran terjadi.. Hmmm untungnya nih yaa, teori ini cuma berlaku buat beberapa bidang pekerjaan aja, Ooooh Alhamdulillah ya Allah…….

Btw, kayaknya kaga berasa banget, masa udah lebih dari dua bulan aja gue menginjakkan kaki di “dunia yang sebenarnya” ini. Saat ini sih masih menyenangkan, apalagi banyak hal baru yang bisa gue pelajari dan pastinya masih banyak lagi yang belum gue pelajari. Dari pengalaman kerja gue yang sedikit itu ditambah pengalaman mengarungi dunia melamar kerja yang ga terlalu lama juga, gue mau bikin sebuah teori. Haha teori ngasal tentunya, teori yang ga pake riset mendalam dan juga didukung dengan fakta yang ga mumpuni. Yaaah jadi ga usah terlalu dianggap serius teori ini.

Teori ngasal ini bakal gue namain “Almamaterism” (ikut-ikutan “lookism”). Jadi menurut sotoynya gue, ada sebuah paham di dunia kerja dimana terjadi diskriminasi berdasarkan almamater. Yup, kalo “Lookism” diskriminasi berdasarkan penampilan fisik, kalau “Almamaterism” ini diskriminasi berdasarkan asal dimana karyawan ini kuliah (ga gue sebut sekolah, soalnya gue ga tau terjadi begitu juga atau ga buat karyawan lulusan SMA). Analisa gue yang penuh kesoktahuan ini pun membagi “Almamaterism” ke dalam 3 kategori, yaitu:

  1. Say No to “Unwellknown”
Kategori yang pertama ini lumayan sering gue temui, dan semuanya tampak kasat mata. Soalnya perusahaan yang (secara tidak langsung) menerapkan sub teori jenis ini dengan gamblang menjelaskan bahwa mereka hanya menginginkan lulusan dari Perguruan Tinggi Terkemuka (PTT) dalam iklan lowongan kerjanya. Biasanya juga yang sering kaya gini perusahaan-perusahaan yang ngadain program ‘Management Trainee’ dan yang sejenisnya.
Gue juga rada kurang ngerti sih kenapa begitu. Mungkin mereka berpikir lulusan PTT memiliki kualitas yang unggul, buat masuknya aja udah lewat seleksi ketat, jadi yang masuk PTT juga orang-orang pilihan, yah walaupun pada kenyataannya ga sepenuhnya bener sih.

  1. The Power of Iluni
Untuk yang satu ini juga gue beberapa kali menemuinya begitu juga beberapa temen gue. Berdasarkan Sub teori ini, keberadaan Iluni (Ikatan Alumni) sangat berpengaruh. Seseorang yang berasal dari Perguruan Tinggi yang mempunyai ikatan alumni yang kuat tentu sangat diuntungkan. Kuatnya Iluni membuat seorang petinggi disebuah perusahaan menginginkan sebagian besar anak buahnya dari almamaternya, mungkin berasa sodara sendiri aje kali yaaa.
Gue pernah nemuin hal ini yang begitu jelas terlihat, jadi ada sebuah perusahaan besar yang membuka program Management Trainee. Program tersebut hanya menerima kandidat dari Perguruan Tinggi tertentu dan juga jurusan tertentu saja. Yang bikin gue curiga adalah, ada beberapa jurusan yang berasal dari sebuah perguruan tinggi dapat bergabung yang sebenernya (menurut gue) ga ada sama sekali sangkut pautnya dengan core bisnis perusahaan besar tersebut. (Sekali lagi) analisis kesotoyan gue berkata, kemungkinan terbesarnya adalah petinggi perusahaan tersebut berasal dari Perguruan Tinggi yang tadi gue jelasin. *Su’udzon*

  1. Semua bisa masuk, tapiiii…………..
Sub teori yang terakhir ini tidak terlalu kentara karena memang dimainkan dengan sangat apik sehingga ga nampak ke permukaan, kecuali emang ada yang iseng ngorek masalah ini atau ga sengaja menemukannya. Dalam sub teori ini, perusahaan mau menerima karyawan dari semua Perguruan Tinggi akan tetapi dalam hal jumlah upah yang diberikan dibedakan berdasarkan Perguruan Tinggi mana asal karyawan. Sepertinya belum banyak yang tau atau juga ga menyadari hal ini, mungkin sebabnya karena besaran upah yang diterima masih dianggap hal yang tabu untuk dibicarakan oleh sesama karyawan dalam satu perusahaan. Tapi yakinlah kalo hal ini benar-benar terjadi.

Sekian saja teori ngasal ini gue buat, mungkin kedepannya akan banyak pengembangan sehingga terdapat sub teori yang baru. Buat yang merasa dirugikan dengan keberadaan paham ini, tenang saja. Tidak semua perusahaan menganut teori demikian. Hal yang paling terpenting saat ini adalah, ga usah mikirin dari Perguruan Tinggi mana kita berasal tapi sibukanlah diri kita dengan kegiatan yang dapat menambah kualitas diri sehingga bisa bersaing dengan siapapun dan dari manapun mereka berasal.

“”Jangan Anda berpikir seberapa banyak uang yang akan Anda dapatkan, tetapi pikirlah prestasi apa yang harus kita raih karena dengan prestasi yang tinggi, uang akan datang dengan sendirinya” _Unknown_

Maafkan (sebagian dari) Kami Wahai Wanita


.

Percayalah buat saya dan sebagian besar pria lainnya, merupakan suatu hal yang sangat sulit untuk tidak duduk ngangkang di dalem angkot... Maafkan kami wahai wanita yang mengambil space yang cukup besar di dalem angkot...